Sabtu, 27 Oktober 2012

Tahap III - Refleksi Perasaan


A.    Pengertian
Refleksi perasaan adalah teknik yang digunakan konselor untuk menangkap dan memantulkan perasaan/sikap yang terkandung dibalik pernyataan klien. Dalam hal ini konselor bertugas untuk mendengarkan secara cermat, menafsirkan perasaan yang tersirat dan merumuskannya dalam kalimat jelas yang berisi kata perasaan menurut dugaan konselor (Sugiharto dan Mulawarman, 2007).
Refleksi yang baik tentang perasaan mencakup pengenalan akan apa yang dikatakan dan bagaimana klien mengatakannya. Refleksi perasaan juga merupakan teknik penengah yang bermanfaat untuk digunakan setelah hubungan permulaan (tahap awal konseling) dilakukan dan sebelum pemberian informasi serta tahap interpretasi dimulai. Perasaan biasanya dinyatakan dengan satu kata, sedangkan pikiran hanya dapat dinyatakan dengan menggunakan serangkaian kata-kata.
Refleksi perasaan bisa berwujud positif, negatif, dan ambivalen. Refleksi perasaan positif ditunjukkan oleh konselor dalam konseling melalui pernyataan persetujuan atas apa yang disampaikan oleh klien. Refleksi perasaan negatif ditunjukkan oleh konselor dalam konseling melalui pernyataan ketidaksetujuan atau penolakan konselor atas apa yang dinyatakan oleh klien. Sedangkan refleksi perasaan yang ambivalen ditunjukkan oleh konselor dengan membiarkan saja (tidak menyatakan setuju dan tidak menolak) atas apa yang dinyatakan oleh klien.
Pada saat yang sama, refleksi perasaan mirip dan berbeda dengan parafrase. Dikatakan mirip karena melibatkan dan mencerminkan kembali informasi dari klien kepada klien. Namun, refleksi perasaan juga berbeda dengan parafrase karena berhubungan dengan perasaan emosional, sedangkan parafrase umumnya berkaitan dengan informasi dan pikiran yang membentuk isi dari apa yang dikatakan klien.

B.     Manfaat
Manfaat refleksi perasaan dalam proses konseling adalah:
1.       Membantu klien untuk merasa dipahami secara mendalam,
2.       Klien merasa bahwa perasaan menyebabkan tingkah laku,
3.       Memusatkan evaluasi pada klien,
4.        Memberi kekuatan untuk memilih,
5.       Memp  merjelas cara berpikir klien, dan
6.       Menguji kedalaman motif-motif klien.

C.     Tujuan
Ada beberapa tujuan dari refleksi perasaan (Hariastuti dan Darminto, 2007: 42) antara lain yaitu:
a.    Membantu klien memahami perasaanya.
b.   Mendorong klien agar lebih banyak mengekspresikan perasaanya, baik positif maupun negatif, tentang situasi, orang, atau hal-hal khusus lainnya.
c.    Membantu klien menata atau mengatur perasaan-perasaannya.
d.   Memberitahukan pada klien bahwa konselor memahami perasaan klien yang tidak suka atau marah kepada konselor, sehingga perasaan tersebut dapat berkurang.
e.    Membantu kien membedakan intensitas berbagai perasaan yang ada dalam dirinya.

Di bawah ini merupakan beberapa contoh respon konselor dengan menerapkan teknik refleksi perasaan :
a.       Contoh 1 :
Pernyataan klien: Aku mendapatkan pekerjaan baru belakangan ini. Itu cukup berbeda dari pekerjaan yang dulu. Atasannya baik padaku, aku mendapat sebuah kantor yang bagus untuk bekerja, suasana dalam perusahaan sangat positif. Saya tidak bisa percaya bahwa saya sangat beruntung.
Respon Konselor: “Nampaknya Anda merasa sangat gembira” atau “Anda sangat gembira”.

b.      Contoh 2 :
Pernyataan klien: Anak muda sekarang tidak seperti saya dulu, pintar berpakaian,mereka kotor, mereka kasar, mereka tidak berdiri untuk Anda saat di dalam bis, aku tidak tahu apa yang terjadi pada generasi baru.
Respon Konselor: “Sepertinya Anda merasa jijik”



c.       Contoh 3 :
Pernyataan klien: pacar saya menelpon saya dari hotelnya di luar negri. Dia adalah seorang wartawan dan ditempatkan di daerah pusat kekacauan. Saat saya berbicara dengannya di telepon saya bisa mendengar suara-suara marah dibelakang, dan kemudian ada kecelakaan yang luar biasa, dan sambungan terputus, dan saya tidak tau apa yang terjadi padanya! ( berkata dengan cepat dan terengah-engah)
Respon Konselor: “Nampaknya Anda sangat khawatir dengan pacar Anda” atau “kelihatannya Anda panik setelah sambungan telepon tersebut terputus

Tidak ada komentar:

Posting Komentar